Kota Palembang berdasarkan prasasti Kedudukan Bukit Kerajaan Sriwijaya sudah ada sejak 682 Masehi. Palembang yang menurut Bahasa melayu adalah suatu tempat yang digenangi oleh air karena hampir 50% dari wilayah Palembang tergenang.
Sehingga pada tanggal 27 September 2005, Kota Palembang dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai “Kota Wisata Air”.
Sejarah Kain Palembang
Palembang memiliki kain tradisional yang khas yang disebut kain Palembang. Dari banyak motif dan jenis yang ada saat ini, songket menjadi primadona dan paling dikenal oleh khalayak ramai.
Dari bukti yang terdapat pada arca kompleks percandian Tanah Abang, Kabupaten Muara Enim Sumatra Selatan. Menegaskan bahwa songket telah ada sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam (1659). Membuat songket merupakan usaha sambilan bagi penduduk asli Palembang saat itu.
Menurut cerita lisan yang berkembang di masyarakat Palembang. Terciptanya songket terinspirasi dari sutra yang dibawa oleh pedangang cina dan emas yang dijual oleh pedangan India dan Timur Tengah. Disinilah mulai muncul ide dari masyarakat Palembang untuk menggabungkan keduanya menjadi sebuah karya baru.
Saat ini kain songket asli Palembang telah diakui dan tercatat sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak tahun 2013 oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mewahnya kain songket ini juga, menjadi sebuat tanda kemakmuran bagi Kerajaan Sriwijaya dimasa itu.
Kain Palembang memiliki motif dan corak yang unik dan menarik yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pencinta kain tradisional daerah.
Jenis dan Motif Kain Palembang
Berdasarkan bahan kain, cara pembuatan dan motifnya, berikut jenis-jenis kain Palembang yaitu:
- Songket
- Kain songket populer dengan kemewahan motif dan warna yang dimilikinya sehingga dahulu kain songket hanya digunakan oleh keluarga kerajaan.
- Kain Songket Palembang yang memiliki warna dominan merah dan emas sangat diminati berbagai kalangan. Saat ini hampir setiap keluarga di Palembang memiliki kain songket karena kain khas Palembang ini banyak dipakai pada acara-acara resmi seperti pernikahan, dll.
- Bahan kain songket adalah benang sutera atau dapat juga katun yang ditenun dengan benang emas.
- Beberapa jenis dan motif kain songket yaitu: songket limar dengan motif bunga atau ulir, songket lepus dengan motif rantai, buah, bintang, atau ulir, songket tawur dengan motif bintang, songket bungo dengan motif bunga mawar, bunga melati, dll.
- Tenun Tajung
- Kain Tenun Tajung adalah kain khusus dipakai oleh bujang / laki-laki Palembang sebagai sarung, sehingga disebut juga sarung tajung.
- Sarung tajung memiliki beberapa motif yaitu: gerbik, limar, limar patut, dan petak-petak.
- Tenun Blongsong
- Kain tenun blongsong adalah kain yang dibuat untuk gadis / perempuan Palembang.
- Dalam proses pembuatannya kain blongsong akan ditenun dengan benang-benang emas.
- Jumputan
- Disebut juga kain Pelangi Jumputan karena motif kain yang terbentuk dihasilkan dari ikatan-ikatan yang dilakukan pada kain pada saat proses pewarnaan.
Kain pelangi jumputan yang berbahan sutera ini dipakai dalam satu setelan yaitu atasan, bawahan dan selendang dengan motif yang sama. Adapun motif kain Pelangi Jumputan antara lain: bintik-bintik, bintik lima, bintik tujuh, kembang, dll.